Rabu, 09 April 2014

PINTU MENUJU ISTANA NYI RORO KIDUL




  Ratu Kidul Dan Pasukannya Konon Bersemayam Dipantai Selatan Maka Tak Heran Kesan Mistik Di Derah Tersebut Sangat Kuat.

Bahkan Ada Beberapa Tempat Yang Dipercaya Sebagai Penghubung Dunia Nyata Dan Nyi Roro Kidul,Berikut Ini Adalah Tempat Menuju Pintu Laut Selatan.

1.Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu Yang Terletak Di Sukabumi Indonesai,Sangat Kental Dengan Mitos Nyi Roro Kidul.Bahkan Ada Sebuah Kamar Hotel Yang Disediakan Untuk Peristirahatan Sang Ratu Pantai Selatan.





2.Hotel Inna Samudera Jawa Barat

Hotel Ini juga Terkenal Karena Memiliki Kamar Untuk Nyai Roro Kidul. Mitosnya,Salah Satu Tempat Yang Dipercaya Sebagai Tempat Istirahat Nyai Roro Kidul Adalah Kamar 308 Hotel Inna Samudera. Kamar Ini Pun Tak Pernah Sepi dari Pelancong, Yang Ingin Meminta Ilmu Dan Berdoa di Kamar Tersebut.

kamar
3.Pantai Parangtritis Yogyakart

 Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja.Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hotel Queen of the South adalah sebuah resort mewah yang diberi nama sesuai legenda ini. Sayangnya resort ini sekarang sudah jarang buka padahal dulu memiliki pemandangan yang sanggup membuat kita menahan nafas. 
 

4.Pantai Sembukan Jawa Tengah

Pantai Sembukan adalah mahakarya Tuhan di ujung Wonogiri, Jateng. Pantai ini menyimpan keindahan panorama dan mitos yang tersembunyi rapat di balik karang-karangnya yang besar.

Pantai Sembukan adalah salah satu destinasi yang cukup terkenal di kalangan para aktivis spiritual. Seperti misalnya, tokoh spiritual Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta.

Pantai ini konon dianggap sebagai pintu ke-13 untuk Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Laut Selatan untuk menghadiri pertemuan dengan raja-raja Kasunanan Surakarta. Sehingga pantai ini juga memiliki aturan yang hampir sama dengan Pantai Kidul atau Pantai Parangtritis.
 


5.Kraton Surakarta Hadiningrat,Jawa Tengah 

Kraton Surakarta Hadiningrat atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Kraton Kasunanan Surakarta telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Kraton ini adalah “penerus” dari Kerajaan Mataram Islam. Setelah berganti-ganti pusat pemerintahan mulai dari Kotagede, Pleret hingga Kartasura, pemberontakan kuning oleh etnis Tionghoa memaksa Mataram untuk memindahkan Kratonnya ke Desa Sala. Konflik internal dan campur tangan Belanda kemudian memaksa kerajaan ini pecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta pada tahun 1755 melalui perjanjian Giyanti.


 6.Vihara Kalyana Mitta,DKI Jakarta


ASAL USUL TELAGA WARNA DIENG

Telaga warna adalah obyek wisata di Dieng yang paling diminati wisatawan, telaga tersebut menyimpan sebuah legenda yang secara turun-temurun diceritakan warga masyarakat di Dieng. Berikut kisah telaga warna....

  Jaman dahulu, hidup seorang ratu yang terkenal di samudra luas sebagai penguasanya. Sang Ratu memiliki seorang putrid yang cantik telah tumbuh dewasa. Saat itu kecantikan sangat terkenal hingga suatu saat datanglah dua orang Kesatria muda berparas tampan yang bermaksud meminang Sang Ratu untuk dijadikan istri.
Pada saat itu, Ratu menjadi bingung. Dia harus memilih antara 2 Ksatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Akhinya, Sang Ratu memiliki ide untuk mengadakan sayembara membuat telaga. Siapa yang lebih cepat membuat telaganya, dialah yang menjadi suaminya.

Pada waktu yang telah ditentukan, dua kesatria tampan itu berlomba membuat telaga. Ternyata Kesatria pertama lebih cepat dalam membuat telaga Menjer dari pada Kesatria kedua yang membuat telaga pengilon. Oleh karena itu, kesatria pertama pun dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menyunting puteri Ratu sebagai istrinya.
Selang dua hari menikah, Ratu disertai puterinya berwisata ke Dieng. Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi Cagar Alam serta menikmati keindahan panorama dan kemilaunya telaga Pengilon, maka saat pandangan Sang Ratu tertuju ke telaga Pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari informasi siapa gerangan pembuat telaga ini. Seperti diceritakan, pembuat tidak lain adalah kesatria kedua yang kalah dalam perlombaan.

Tak lama kemudian, Sang Ratu memanggil pengawalnya dan memerintahkan untuk menghadirkan menantunya, si Kesatria pertama, ke hadapannya. Begitu menantunya datang menghadap, Sang Ratu langsung bersabda: “Kamu saya batalkan menjadi menantu, dan kamu saya kutuk menjadi naga untuk menjaga samudra”. Kemudian posisi kesatria pertama sebagai menantu pun digantikan oleh kesatria yang kalah dalam lomba.

Mengapa Sang Ratu tidak teguh pendirian lalu berubah pikiran?  saat menikmati indahnya telaga Pengilon, Sang Ratu dasn puterinya sangat terkesan. Dalam hati mereka membandingkan dengan telaga Menjer buatan kesatria  pertama yang biarpun waktu pembuatannya lebih cepat, namun buatanya kasar. Airnya beriak/bergelombang. Ini menandakan bahwa sifat pembuatnya kurang baik. Sebaliknya, telaga Pengilon buatan kesatria kedua airnya jernih, berkilau-kilau, tenang, penuh kedamaian dan semua ini menandakan bahwa kesatria kedua pembuat telaga Pengilon ini memiliki sifat dan hati yang baik.

Karena sangat terkesan, lalu Sang Ratu dan puterinya pun mandi. Mereka menyangkutkan pakaiannya di pepohonan. Di tengah-tengah kesyikan mereka berkecimpung di dalam air yang sejuk, ternyata datang angin kencang yang menerbangkan pakaian Sang Ratu dan putrinya yang berwarna-warni dsan terjatuh di bagian telaga yang lain. Sesaat air telaga itu berubah warnanya, lalu terciptalah telaga warna sebagai akibat jatuhnya pakaian Sang Ratu dan putrinya (“yang luntur”) ke dalam air telaga.
Itulah akhir dari kisah telaga warna di dataran tinggi dieng,dulu warna nya sangat bagus dan mencolok,tapi sekarang dengan lambat tahun warnanya sudah pudar..
Para wisatawan dilarang untuk mengambil dan mandi di tlaga warna karena dianggap akan merusak keindahan tlaga warna...

LAWANG SEWU

blog ini saya buat untuk sekedar memberi informasi tentang tempat tempat yang penuh misteri.
semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca...


RAHASIA LAWANG SEWU

Menurut Sejarah Lawang Sewu yang terletak di Kota Semarang Jawa Tengah. Ternyata menjadi sebuah tempat  yang disukai para wisatawan mancanegara maupun dalam negri, apa yang kamu ketahui tentang Lawang Sewu yang terkenal sampai mancanegara apa karena sejarah nya atau mesteri nya, Meski pihak pengelola wisata Jawa Tengah termasuk Dinas Pariwisatanya tidak ingin destynasinya dikenal karena aura misteri akan tetapi nilai sejarahlah yang harus digali di lingkungan Lawang Sewu , sejak pendiriannya hingga keberadaannya kini. Kata salah satu Pemandu Wisat.











Kenapa wisatawan lebih suka pada cerita misteri dari pada sejarah, ternyata Lawang Sewu yang dimisterikan dari kejamnya Jepang dalam mengelola gedung tersebut yang dulu sebagai pusat perkantoran kerewta api diubah sebagai tempat pembantaian bagi penduduk Indonesia di bawah tanah dari lubang pembuangan yang ada di Lawang Sewu. Gedung tua ini sebelum jaman penjajahan Jepang adalah bangunan biasa saja.kantor perkereta - apian yg dikelola belanda.cerita misteri bermula saat jepang masuk menyerbu gedung dan menjadikan gedung sebagai salah satu basis peristirahatan tentara jepang.



Mengapa gedung ini disebut Lawang Sewu memang memiliki alasan tersendiri, pintu tersebar dimana-mana. Sebagai gambaran lantai 2 di bagian belakang gedung memiliki sekitar 20 ruangan berjajar yang masing-,masing memiliki 6 pintu. Jika lawang bisa diartikan sebagai pintu atau pintu menyerupai jendela, maka saya yakin lawang sewu memiliki 1000 pintu.memiliki kesan horor pun berlanjut ke 'bungker' bawah tanah. sebenarnya ini bukanlah bungker, melainkan tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada jaman Belanda. maka tak heran sampai sekarang bangunan tersebut terus tergenang air dan harus di pompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu tersebut. Di dalam nya Lawang Sewu memiliki, Penjara Jongkok; lima sampai sembilan orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 1,5 x 1,5 meter dengan tinggi sekitar 60 cm, mereka jongkok berdesakan lalu kolam tersebut diisi air seleher kemudian kolam tersebut ditutup terali besi sampai mereka semua mati, ya benar aja mati.
terdapat 16 kolam dalam setiap ruangan, 8 ruangan bagian kanan dan 8 bagian kiri, ratusan kolam.Penjara Berdiri; karena banyaknya orang yang ditangkap, dan penuhnya kolam penyiksaan mereka membuat tempat baru. lima sampai enam orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 60 cm x 1 meter, mereka berdiri berdesakan kemudian ditutup pintu besi sampai mereka semua mati.Dipenggal; jika dalam seminggu mereka yg di penjara jongkok dan penjara berdiri masih hidup maka kepala mereka dipengggal dalam ruangan khusus.menggunakan bak pasir untuk mengumpulkan mayat tersebut.semua mayat dibuang ke kali kecil yang terletak disebelah gedung tersebut.
Menurut cerita masyarakat setempat di lawang sewu tempatnya pada ruangan bawah tanah sangat menyeramkan karena serinng terdapat suara suara yang misterius.
Mungkin ini karena faktor pembantaian pada masa penjajahan....
Anda penasaran dengan lawang sewu??